Atasi Bencana Pertambangan

Senin 4 maret 2013, Para Peserta Diklat Mine Rescue Tambang Bawah Tanah telah berkumpul di ruangan kelas Balai Diklat Tambang Bawah Tanah untuk mengikuti diklat yang akan dilaksanakan selama 5 hari. Diklat Mine Rescue Tambang Bawah Tanah ini diikuti oleh tim penyelamat dari beberapa daerah yaitu 4 orang dari kantor SAR Nanggroe Aceh Darussalam, 2 orang dari kantor SAR Palembang, 2 orang dari Balai Diklat BASARNAS, dan 2 orang dari Pusdiklat Mineral dan Batubara.

Materi yang diberikan dalam ruangan kelas berupa metode ceramah dan diskusi. Selain itu para peserta diklat juga diberikan praktik, simulasi dan observasi lapangan selama menjalankan diklat ini dengan materi yang diberikan antara lain sebagai berikut :

  1. Teori dasar mine rescue
  2. Teori tim building
  3. Teori first aid
  4. Teori gas dan debu tambang
  5. Pemadaman api kebakaran
  6. Teori oksigen breathing apparatus
  7. Teori dasar vertical rescue
  8. Praktek vertical rescue (SILO PTBA UPO)
  9. Praktek oksigen breathing apparatus
  10. Praktek first aid
  11. Simulasi ledakan gas dan debu batubara
  12. Kunjungan lapangan (PTBA UPO)
  13. Penyelamatan bersama

Diklat ini bertujuan agar peserta diklat tau bagaimana operasi penyelamatan yang sesuai standar diharapkan dapat dilakukan operasi penyelamatan yang terorganisasi pada saat terjadi bencana sesungguhnya di wilayah pertambangan. Selain itu, diklat ini juga memberikan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya menjaga K3 dalam proses penambangan agar didapat pengelolaan sumber daya alam yang bijak.

“Saya salut dengan Tim Penyelamat ini, mereka merupakan orang-orang yang lebih mencintai nyawa orang lain ketimbang nyawanya sendiri. Dia merelakan dirinya berada di tengah maut demi menyelamatkan orang lain.” Sahut bapak Drs. Harmen dalam menyampaikan kata sambutan, menggantikan Kepala Balai Diklat Tambang Bawah Tanah untuk membuka secara resmi diklat Mine Rescue ini.

WhatsApp chat