One-Hour University : Rismaharini Menjadikan Kota yang Dulunya Kotor Menjadi Kota yang Menarik untuk Dikunjungi

Jakarta – One-Hour University kedua masih diadakan di Bengkel Perubahan (Change Station) Badiklat ESDM pada hari Rabu 29 April 2015. Acara kuliah satu-jam ini mendatangkan tokoh/inovator Dr.(H.C.) Ir. Tri Rismaharini, M.T untuk berbagi pengalaman kepemimpinan, menularkan optimismenya menghadapi perubahan, langkahnya membawa Kota Surabaya menjadi nyaman dan asri, dan pada akhirnya dapat memberikan inspirasi, meningkatkan motivasi dan menumbuhkembangkan inovasi bagi pejabat/pegawai di lingkungan ESDM dalam menghadapi perubahan menuju birokrasi yang melayani.

Tri Rismaharini yang biasa dipanggil Risma merupakan seorang walikota surabaya yang telah banyak meraih penghargaan atas kepemimpinannya. Risma adalah wanita pertama yang bergelut sebagai walikota surabaya sepanjang sejarah, menjadi walikota terbaik ke 3 di dunia atas keberhasilannya dalam merubah wajah Kota Surabaya dari yang kumuh penataannya menjadi kota yang lebih hijau dan tertata rapi. Ia berpendidikan SD di Kediri, SMP – SMA di Surabaya dan mengenyam pendidikan sarjana jurusan Arsitektur serta melanjutkan pendidikan pascasarjana Managemen Pembangunan Kota di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, merupakan pendidikan yang sangat mendukungnya sebagai walikota.

“Surabaya ini tidak punya apa-apa, pemandangan yang bagus tidak punya, tidak seperti daerah lain yang kaya raya sehingga mendapatkan penghasilan yang banyak, kotanya kotor, orangnya kasar2 dan banyak nyamuknya, pokoknya yang jelek-jelek itu punya surabaya, nah inilah tantangan yang harus diselesaikan yang membuat saya harus bekerja setiap saat agar mendatangkan profit di Kota Surabaya.” ucap Risma dalam mengawali cerita melalui pengalaman menariknya selama menata Kota Surabaya.

Wanita yang lahir di Kediri tanggal 20 nov 1961 ini membawa Surabaya menjadi kota yang terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik pada tahun 2012 versi Citynet atas keberhasilan pemerintah kota dan partisipasi rakyat dalam mengelola lingkungan, membawa Kota Surabaya memperoleh penghargaan tingkat Asia-Pasifik yaitu Future Government Awards 2013 di 2 bidang sekaligus yaitu data center dan inklusi digital menyisihkan 800 kota di seluruh Asia-Pasifik. Tak tanggung-tanggung, tokoh yang patut ditiru ini telah meraih penghargaan sebanyak 114 selama kurun waktu 10 tahun terakhir (2005 – 2015).

“Kita harus terus belajar tanpa menghitung berapa penghargaan yang telah kita raih karena tidak ada yang langgeng di dunia ini kecuali perubahan.” pesan singkat yang dituturkan Risma pada wawancara singkat di akhir pertemuan One-Hour University sembari berjalan meninggalkan ruang presentasinya hari itu.

Pada acara kali ini Sudirman Said (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral) juga ikut hadir karena antusiasnya terhadap cerita inspiratif ibu walikota yang membuat Surabaya menjadi kota yang menarik untuk dikunjungi. Bapak Said pun berkomentar saat dimintai tanggapannya mengenai acara ini oleh tim website BDTBT, “Acara ini sangat bagus dan inspiratif, dimana dari kegiatan ini terdapat ide yang kemudian dapat di implementasikan dari beliau yang memiliki otoritas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kita dapat mencontoh dan mentransfer ilmu tersebut dari sistem yang dijelaskan oleh bu risma.”

WhatsApp chat