Penyelenggaraan Diklat Gabungan Di Balai Diklat Tambang Bawah Tanah

Sawahlunto – Kegiatan dunia pertambangan batubara baik itu Tambang Terbuka (Open Mining) maupun Tambang Bawah Tanah (Underground Mining) sangat rentan terhadap bahaya kecelakaan. Hal ini dapat dilihat dari tingginya tingkat kecelakaan yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan pertambangan dikarenakan kurangnya tindakan pengamanan baik itu perlindungan atau pencegahan yang dilakukan. Terjadinya suatu kecelakaan tambang dapat diakibatkan oleh adanya gas beracun atau ledakan yang disebabkan oleh gas dalam tambang sehingga harus diambil suatu tindakan pengamanan dan penyelamatan oleh tim penyelamat / tim rescue yang profesional. Oleh karena itu perlunya pengetahuan dasar tim rescue yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pada saat terjadinya bencana, struktur tim rescue, pendidikan dan latihan bagi tim rescue/penyelamat serta aktivitas tim rescue.

Sebelum melakukan penambangan, pekerjaan pendahuluan pada kegiatan penambangan adalah pemetaan. Melalui pemetaan yang baik dapat ditentukan cadangan bahan galian yang tersimpan di dalam tanah serta metode penambangan yang akan digunakan. Ketepatan dalam menilai kandungan bahan galian tergantung metode yang digunakan serta jenis alat pemetaan yang digunakan. Untuk menangani peralatan pemetaan dibutuhkan sumber daya manusia yang handal. Alat yang baik jika digunakan secara tidak tepat akan memberikan hasil yang tidak akurat.

Untuk melakukan penambangan, Lubang bukaan pada tambang bawah tanah sangatlah merupakaan salah satu faktor terpenting yang harus diperhaikan. Tetapi pembuatan lubang bukaan ini perlu ditopang oleh suatu sistem penyanggaan yang kuat untuk menjamin lubang bukaan itu tidak mengalami ambrukan atau roboh. Tekanan dan pergerakan batuan pada sebuah lubang bukaan tambang bawah tanah merupakan faktor yang menyebabkan batuan itu mengalami ambrukan sehingga pengetahuan mengenai jenis penyanggaan, tekanan dan pergerakan batuan, dan penggunaan berbagai jenis penyanggaan mutlak diperlukan dalam sebuah usaha tambang bawah tanah.

Balai Diklat Tambang Bawah Tanah sebagai institusi pendidikan dan pelatihan tambang bawah tanah memahami pentingnya menyelenggaraakan diklat yang memberikan pengetahuan tentang keselamatan, peralatan pemetaan, dan penyanggaan untuk tambang bawah tanah.

Diklat Mine Rescue Tambang Bawah Tanah, Penyanggaan Tambang Bawah Tanah dan Pemetaan Tambang Bawah Tanah ini diadakan di sawahlunto. Masing-masing diklat diikuti oleh 10 peserta yang berasal dari dinas pertambangan, akademisi dan perusahaan tambang. Diklat yang berlangsung selama 10 hari dari tanggal 2 – 10 juni ini mendatangkan tenaga pengajar yang berkompeten di bidangnya dengan mendatangkan tenaga pengajar dari Puslitbang Tekmira bandung, PT AIC Jaya dan Eager Adventure Service Team (EAST) selain tenaga pengajar dari Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT).

Materi yang diajarkanpun sangat banyak, yang terdiri dari Pengetahuan dasar K3, Tim building, Pengetahuan dasar tim mine rescue tambang bawah tanah, Pertolongan pertama gawat darurat, Simulasi ledakan gas dan debu tambang, Pemadam kebakaran, Self contained breathung apparatus, Pengetahuan dasar ventilasi tambang, Vertical rescue dan Penyelamatan bersama untuk diklat Mine Rescue Tambang Bawah Tanah, dan materi diklat yang diberikan untuk diklat Penyanggaan Tambang Bawah Tanah berupa K3 tambang bawah tanah, Lubang bukaan tambang bawah tanah, Penyanggaan lubang bukaan, Metode penambangan bawah tanah, Aspek pengawasan dalam penyangaan tambang bawah tanah, Peralatan dan perlengkapan penyangga, Penguatan massa batuan tambang bawah tanah dan Pemerikasaan dan perawatan penyangga, sedangkan materi untuk diklat pemetaan tambang bawah tanah adalah Pengetahuan alat survey, Praktik alat survey tambang bawah tanah, Persiapan pengukuran / orientasi observasi lapangan, Metode pemetaan / pengukuran tambang, Pengolahan data pengukuran tambang bawah tanah dan Pembuatan peta tambang bawah tanah.

WhatsApp chat