Diklat Vertical Rescue Pertambangan

Sawahlunto – Dalam dunia pertambangan, seringkali kecelakaan terjadi di lokasi yang curam dan sulit untuk dijangkau. Hal ini seiring dengan medan kerja di tambang bawah tanah yang berupa lorong-lorong baik horizontal maupun vertical. Apabila pengetahuan dan keterampilan teknik yang dimiliki oleh tim penyelamat tidak memadai, maka proses penyelamatan menjadi terhambat dan korban bahkan tidak tertolong.

Selain itu, salah satu faktor penyebab kegagalan dalam usaha penyelamatan adalah manajemen operasional yang kurang tepat, sehingga penyelamatan menjadi tidak efektif dan tidak terkontrol. Bercermin dari permasalahan ini maka Balai Diklat Tambang Bawah Tanah melaksanakan Diklat Vertical Rescue Pertambangan yang dimulai pada hari Senin (17/4/17).

Diklat ini berlangsung selama 6 hari dengan jumlah peserta sebanyak 10 orang yang berasal dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara sera Badan SAR Nasional. Sedangkan tenaga pengajar berasal dari Vertical Rescue Indonesia yang menyampaikan materi pelajaran pada diklat ini.

WhatsApp chat