30 Masyarakat Sawahlunto Ikuti Diklat Pengelolaan Geopark Tingkat Dasar

BDTBT, Sawahlunto – Geopark atau taman bumi adalah suatu wilayah geografis terpadu yang di dalamnya terdapat situs-situs warisan  geologi dan lanskap (bentang alam) dari suatu fenomena geologi tertentu (dengan nilai signifikan  secara internasional) yang dikelola dengan konsep holistik mencakup perlindungan, edukasi, dan  pembangunan berkelanjutan.

Geopark Nasional Sawahlunto (GNS) sebagai cultural world heritage “Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto” merupakan salah satu Geopark Nasional di Sumatera Barat yang telah ditetapkan pada 2018.  Pengelolaan GNS dilakukan oleh Badan Pengelola Geopark melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang ada di Kota Sawahlunto melakukan pelestarian warisan geologi yang ada, melakukan kegiatan pendidikan dan penelitian terkait situs geologi,  juga memberi pemahaman dan mengajarkan kepada masyarakat tentang GNS serta aspek budaya yang ada didalamnya.

Diklat Pengelolaan Geopark Tingkat Dasar yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi Mineral dan Batubara (PPSDM Geominerba) di Sawahlunto diikuti oleh 30 peserta dari beberapa Pokdarwis dusun dan desa yang ada di Kota Sawahlunto dilaksanakan selama lima hari pada 26 – 30 September 2022.

Peserta pada diklat ini dibekali dengan pengetahuan mengenai perlindungan, konservasi dan pemanfaatan geopark, serta sistem keselamatan dan mitigasi bencana. Terkait geoproduk pengetahuan mengenai pengembangan dan pemasaran geoproduk  serta pengembangan sumber daya manusia pengelola geopark juga diberikan. Selanjutnya peserta juga melakukan praktik kerja lapangan ke Desa Tumpuk Tangah yang ada di Kota Sawahlunto serta seminar pengelolaan geopark.

Wakil Walikota Sawahlunto, Bapak H. Zohirin Sayuti, S.E. pada penutupan diklat Jumat (30/09/2022) menyampaikan bahwa dengan ditetapkan GNS sebagai cultural world heritage “Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto” telah memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat Sawahlunto, hal ini terbukti berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menempatkan Kota Sawahlunto pada peringkat pertama persentase angka kemiskinan terendah sebesar 2,38 persen pada 2021 di Indonesia. Saat ini Sawahlunto telah menginventarisir ada 50 geosite yang terdiri dari 30 Geologi dan 20 Non Geologi, diharapkan ini dapat juga dikembangkan dan diusulkan. Bapak Wakil Walikota juga mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya diklat ini serta kepada peserta yang telah mengikuti diklat diharapkan ilmu yang didapat bisa diterapkan di tempat masing-masing.

Kepala PPSDM Geominerba, Bapak Dwi Anggoro Ismukurnianto menyampaikan bahwa Sawahlunto memiliki tiga unsur dari geopark yaitu Keragaman Geologi (Geodiversity) dan Keragaman Hayati (Biodiversity) serta Keragaman Budaya (Culturediversity). Dimana para peserta yang mengikuti diklat saat ini sebagai bagian dari cultural diversity, dengan meningkatkan peran masyarakat dengan memberikan pendidikan dan pelatihan. Diharapan sebagai wakil masyarakat setelah mengikuti diklat tingkat dasar ini bisa terus menjaga semangatnya dalam pengelolaan geopark.

WhatsApp chat