BDTBT Gelar Distance Learning Diklat Rekayasa Geoteknik pada Tambang Bawah Tanah

BDTBT, Sawahlunto – Rabu, 3 Juni 2020, Kegiatan tambang bawah tanah adalah kegiatan penggalian, pemuatan dan pengangkutan yang dilakukan di dalam tanah, yang tidak berhubungan langsung dengan udara luar. Salah satu tantangan dalam melakukan penambangan bawah tanah adalah kestabilan di dalam lubang bukaan tersebut. Potensi ambruk yang terjadi pada lubang bukaan adalah hal sangat mungkin terjadi, untuk mengatasi hal tersebut diperlukan cabang ilmu yaitu Geoteknik. Hal ini menjadi alasan bagi Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah (BDTBT) untuk menyelenggarakan Diklat Rekayasa Geoteknik pada Tambang Bawah Tanah.

Diklat ini adalah diklat kelima yang dilaksanakan oleh BDTBT secara online. Sama seperti dengan diklat sebelumnya, Diklat Rekayasa Geoteknik pada Tambang Bawah Tanah ini diperuntutkan bagi ASN Kementerian Energi dan Sumber. Hal ini menjadi salah satu upaya BDTBT dalam mengembangkan potensi SDM guna menunjang kegiatan pertambangan. Diklat tetap digelar meski dengan memaksimalkan teknologi internet dalam situasi yang kurang mendukung akibat mewabahnya COVID 19.

36 orang peserta Diklat Rekayasa Geoteknik pada Tambang Bawah Tanah ini mendapatkan pembelajaran tentang potensi ambrukan lubang bukaan tambang bawah tanah, penyebab dan cara mengatasi ambrukan tersebut oleh Narasumber. Melalui diklat penyelenggaraan diklat ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi aparatur pemerintah dalam mewujudkan “good mining practice” khususnya pada bidang pertambangan bawah tanah di Indonesia.(WL)

WhatsApp chat