Diklat Mine Rescue Tambang Bawah Tanah Bagi ASN KESDM

BDTBT, Sawahlunto –  Kegiatan dunia pertambangan baik itu Tambang Terbuka maupun Tambang Bawah Tanah sangat rentan terhadap bahaya kecelakaan. Hal ini dapat dilihat dari tingginya tingkat kecelakaan yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan pertambangan dikarenakan kurangnya tindakan pengamanan baik itu perlindungan atau pencegahan yang dilakukan.

Terjadinya suatu kecelakaan tambang khususnya tambang batubara dapat diakibatkan oleh adanya gas beracun atau ledakan yang disebabkan oleh gas dalam tambang sehingga harus diambil suatu tindakan pengamanan dan penyelamatan oleh tim penyelamat yang profesional. Oleh karena itu perlu adanya pengetahuan dasar tim rescue sebagai penunjang pelaksanaan tugas bagi ASN KESDM yang memiliki tugas dan fungi pengawasan dilapangan menjadi hal yang penting.

Tim rescue harus memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menangani pertolongan pertama pada kecelakaan tambang, mampu menguasai teknik operasional dan manajerial dalam penanganan penyelamatan kecelakaan di industri pertambangan. Disamping itu juga menguasai, menghayati dan peduli terhadap keselamatan kerja pertambangan khususnya Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan mampu melakukan tindakan pencegahan dan penyelamatan terhadap korban kecelakaan kerja tambang secara cepat, tepat dan aman.

Diklat mine rescue tambang bawah tanah bagi ASN KESDM bertujuan memberikan keterampilan dan pemahaman kepada peserta pelatihan dalam konsep, pengenalan dan penggunaaan peralatan mine rescue. Diklat ini juga bertujuan meningkatkan IP ASN bagi peserta diklat, dan pegawai KESDM umumnya. Diklat dilaksanakan pada 06 – 17 Juni 2022 dengan 10 peserta berasal dari Direktorak Jenderal Mineral dan Batubara dan BPSDM ESDM di Balai Diklat Tambang Bawah Tanah.

Peserta diklat akan dibekali dengan pengetahuan dasar mine rescue, tim building, pengetahuan ventilasi tambang, vertical rescue, ekstrikasi, pamadaman api kebakaran, eksplorasi korban kecelakaan dan simulasi penyelematan bersama yang disampaikan oleh instruktur Balai Diklat Tambang Bawah Tanah, PT Freeport Indonesia serta PT Eiger Adventure Team.

Kepala BDTBT Bapak Darius Agung Prata pada pembukaan diklat Senin (06/06/2022) menyampaikan bahwa mine rescue merupakan hal yang penting dalam operasi penambangan yang memiliki resiko yang tinggi. Sehingga pada saat terjadinya kecelakaan disuatu operasi penambangan maka mine rescue dapat menurunkan eskalasi kecelakaan tambang dan korban tidak bertambah parah. Bagi rekan-rekan dari Direktorat Jenderal Minerba diklat mine rescue ini menjadi hal yang penting pada saat bertugas memberikan pembinaan dan pengawasan di lapangan.

Balai Diklat Tambang Bawah Tanah berharap peserta dapat mengikuti diklat dengan baik dan mendapatkan pengetahuan sebanyak mungkin sehingga dapat meningkatkan kemampuan ASN KESDM sebagai instansi pembina di industri pertambangan. (SH/RF)

WhatsApp chat