BDTBT, Sawahlunto – Senin, 10 Februari 2020, Dalam rangka meningkatkan kualitas pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan usaha pertambangan, serta menciptakan para agen “good mining practice” yang andal di Indonesia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT), pada awal tahun ini menyelenggarakan Diklat Surveyor Tambang Bawah Tanah dan Diklat Mine Rescue Tambang Bawah Tanah bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang membidangi subsektor mineral dan batubara.
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Kepala BDTBT, Dr. Asep Rohman ini akan diselenggarakan selama 6 (enam) hari untuk Diklat Surveyor Tambang Bawah Tanah dan 9 (sembilan) hari untuk Diklat Mine Rescue Tambang Bawah Tanah.
10 (sepuluh) orang peserta Diklat Surveyor Tambang Bawah Tanah yang berasal dari Kementerian ESDM akan mendapatkan pengajaran baik teori maupun praktek mengenai alat survei, observasi lapangan, persiapan dan metode pengukuran tambang bawah tanah, serta plotting dan pengolahan data pengukuran tambang bawah tanah. Sehingga diharapkan nantinya para peserta mampu memahami dengan baik mengenai cara pengukuran arah/kemajuan penggalian bawah tanah, penghitungan volume broken ore/batu yang tergali, serta pengukuran posisi/kedudukan lubang bukaan terhadap permukaan bumi.
Adapun 10 (sepuluh) orang peserta Diklat Mine Rescue Tambang Bawah Tanah yang juga berasal dari Kementerian ESDM akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan mengenai pengetahuan dasar mine rescue, tim building, pengetahuan ventilasi tambang, SCBA, kunjungan lapangan PT. BA UPO, PPGD, ekstrikasi, pemadaman api kebakaran, vertical rescue dan praktik penyelamatan bersama.
Melalui penyelenggaraan 2 (dua) diklat ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi aparatur pemerintah dalam mewujudkan “good mining practice” khususnya pada bidang pertambangan bawah tanah di Indonesia.(WL)