Pemerintah Kota Sawahlunto Percepat Proses Pembangunan Museum Orang Rantai

BDTBT, Sawahlunto – Sekitar satu bulan sejak ditandatanganinya perjanjian pinjam pakai bangunan Cagar Budaya Eks-Penjara Orang Rantai antara Pemerintah Kota Sawahlunto dengan Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) Kementerian ESDM, Pemerintah Kota Sawahlunto telah melakukan sejumlah langkah untuk merevitalisasi bangunan Cagar Budaya Eks-Penjara Orang Rantai menjadi Museum Orang Rantai.

Seperti pada Kamis, 9 Mei 2019, Pemerintah Kota Sawahlunto melalui Dinas Kebudayaan, Permuseuman, dan Peninggalan Sejarah (DKP2B), menyelenggarakan rapat koordinasi dan presentasi hasil perencanaan teknis pembangunan Museum Orang Rantai. Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Dinas DKP2B ini dihadiri oleh Asisten II, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Balai Cagar Budaya, Camat Barangin, Lurah Durian II, perwakilan Balai Diklat Tambang Bawah Tanah, serta tokoh masyarakat sebagai pelaku sejarah.

Berbagai masukan disampaikan oleh para peserta rapat yang salah satunya usulan dari tokoh masyarakat yaitu agar lubang penjara orang rantai tersebut dibuka ± 30 meter saja dengan alasan bahwa pada jarak tersebut kondisi lubang masih dalam keadaan aman dan tidak membahayakan buat pengunjung nantinya. Selain itu, dalam pembangunan museum juga sebaiknya memperhatikan estetika serta komposisi public area (80%) dan private area (20%).

Pada tahun ini, Pemerintah Kota Sawahlunto mengalokasikan sejumlah anggaran yang akan digunakan untuk program revitalisasi dan pembangunan Museum Orang Rantai yang lokasinya berada di sekitar kantor Balai Diklat Tambang Bawah Tanah. Beberapa pekerjaan yang telah direncanakan dan akan segera digarap, antara lain: pembuatan instalasi listrik, pagar, kolam dan taman, serta pembangunan gedung galeri foto, toilet, gazebo, loket karcis, dan tempat-tempat untuk berswafoto (selfie) bagi para pengunjung. Pembangunan berbagai fasilitas tersebut akan dilakukan sedemikian rupa agar tidak menciptakan kesan yang berbeda dari keadaan yang sebenarnya. Hal ini bertujuan agar “roh” dari penjara orang rantai tersebut tidak hilang. Seluruh proses revitalisasi dan pembangunan Museum Orang Rantai ini ditargetkan akan selesai dalam 2 tahun ke depan. (GL-JK)

WhatsApp chat