BDTBT, Sawahlunto – Dalam urutan kegiatan pertambangan, eksplorasi merupakan proses evaluasi teknis untk mendapatkan model badan bijih. Model cadangan suatu badan bijih yang diinterpretasikan dari hasil eksplorasi langsung maupun tak langsung. Sebelum ditentukan cara penambanganya apakah dengan open pit maupun underground mining harus dianalisis secara geoteknik. Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan tersebut adalah ketidakselarasan struktur geologi. Pola-pola dari patahan, rekahan, dan bidang perlapisan mendominasi perilaku batuan dalam tambang terbuka kareana terdapat gaya penahan yang kecil untuk mencegah terjadinya luncuran dan adanya gaya tekan ke atas dari permukaan air yang terdapat dari rekahan (tekanan air pori). Mengingat pentingnya hal tersebut, Balai Diklat Tambang Bawah Tanah menyelenggarakan Diklat Geoteknik Tambang Bawah Tanah untuk ASN di Lingkungan KESDM.
Diklat Geoteknik Pertambangan yang dilaksanakan oleh Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Sawahlunto diikuti oleh 19 orang peserta ASN KESDM yang berasal dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara dan dilaksanakan dari tanggal 15 Juni 2023 sampai dengan 22 Juni 2023 dengan mengunakan metode blanded . Pelatihan daring dilaksanakan mulai tanggal 15 s.d. 16 Juni 2023 dan dilanjutkan dengan pembelajaran tatap muka atau luring di BDTBT Sawahlunto.
BDTBT dalam pelaksanaan diklat ini bekerjasama dengan Insitut Teknologi Bandung telah mempersiapkan materi-materi terkait Geoteknik Tambang Bawah Tanah. Narasumber yang berpengalaman pada bidangnya akan menyampaikan materi. Peserta pelatihan juga melaksanakan kunjungan lapangan ke PT allied Indo Coal dan PT. Bukit Asam Tbk. Unit Pertambangan Ombilin dalam rangka Penyelidikan dan pengambilan data lapangan.
Pelaksanaan Geoteknik Pertambangan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai Geoteknik sehingga dapat meningkatkan kapasitas Aparatur Sipil Negara dalam mendukung pelaksanaan tugas dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kaidah Teknik pertambangan yang baik.