Sawahlunto, BDTBT – Banjir Bandang melanda Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (11/5/2024) dini hari. Banjir Bandang ini dipicu oleh aliran lahar dingin Gunung Marapi serta akibat tingginya curah hujan. Banjir bandang tersebut membawa banyak material batuan besar dan kayu yang menghantam apapun yang dilaluinya, berakibat kerugian harta dan nyawa.
Berdasarkan arahan Bapak Presiden Republik Indonesia dalam kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia ke Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 21 Mei 2024, dalam rangka pengurangan risiko bencana galodo maka dilakukan demolisi batu andesit, normalisasi daerah aliran sungai, Sabo Dam dan Early Warning System (EWS) di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.
Menindaklanjuti rencana tersebut, Kepala BDTBT menugaskan beberapa personil teknis untuk ikut berpartisipasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan tim konstruksi dari PUPR, serta tim peledakan dari PT. Dahana. Tim BDTBT bergabung dengan Tim ESDM Siaga Bencana yang terdiri dari Tim Inspektur Tambang penempatan Sumatera Barat, PT Semen Padang, PT AIC Jaya.
BDTBT memberikan dukungan berupa alat bor, kompresor beserta tenaga teknis. Alat bor tersebut digunakan untuk pembuatan lubang ledak pada batuan. Hal ini merupakan tahapan pada kegiatan demolisi terhadap batuan yang berukuran besar di bagian hulu sungai di kawasan Gunung Marapi. Untuk selanjutnya akan diisi bahan peledak dan dihancurkan dengan cara peledakan.
Batuan berukuran sangat besar itu harus dihancurkan dikarenakan jika dibiarkan maka berpotensi mengganggu kelancaran arus air, dan sewaktu intensitas hujan di puncak Marapi tinggi, debit air di hulu sungai akan meningkat sehingga masih berpotensi menimbulkan banjir bandang susulan.
Kegiatan ini di awali dengan pengarahan oleh Bapak Sekretaris Daerah Bukittinggi bapak Ilham Akbar. Beliau menyampaikan apresiasi yang sebesar – besarnya untuk tim yang akan bertugas, mengutamakan keselamatan dan penuh perhitungan agar tetap pada kondisi aman. (Wn)
